Kita
mendifinisikan etika sebagai standar perilaku bermoral, yaitu perilaku yang
diterima oleh masyarakat sebagai benar versus salah. Tetapi sekarang perilaku
yang bermoral kurang diterapkan ,contohnya masih banyak yang memutuskan secara
konstitusional apakah boleh untuk mencuri, berbohong atau mengemudi saat mabuk.
Maka tamapaknya hal yang benar bagi atau terbaik bagi individu tersebut, setiap
orang harus menentukan bagi dirinya sendiri mana yang benar dan salah bagi
dirinya sendiri. Di antara sumber-sumber dari berbagai waktu dan tempat seperti
Kitab Suci, Ethics dari aristoteles, King Lear dari W. Shakespear, Al-Quran
dan Analects dari Konfusius anda akan
menemukan pernyataan nilai moral dasar sebagai beikut: Integritas, rasa hormat
pada kehidupan manusia, pengendalian diri, kejujuran, keberanian diri adalah
benar. Sedangkan penipuan, menjadi pengecut dan kekejaman adala salah. Kita juga
harus menerapkan etika mulai dari diri kita sendiri. Kita tidak bisa
mengharapkan masyarakat atau orang lain untuk lebih bermoral dan etis, kecuali
kita sendiri yang berkomitmen dan memulainya.
Ada
beberapa cara untuk mencegah perilaku tak beretika, yaitu dengan meningkatkan hukuman
untuk para pelanggar (>70%), program pendidikan pegawai (65%), publikasi
atas siapa yang telah melanggar (>50%), kode etik bersikap (44%),
menambahkan kelas etika dalam universitas (37%) dan hukum-hukum baru (30%).
Di dalam perusahaan juga ada cara-cara paling
populer untuk mengawasi karayawan agar tidak melakukan perilaku tidak beretika.
Cara-cara tersebut yaitu dengan mengawasi penggunaan internet milik karyawan
dengan menyambungkan ke komputer server (74%), mempelajari pegawai(62%),
menyimpan dan mereview data e-mail milik karyawan (43%), menyimpan dan mereview
data komputer milik karyawan (31%) dan merekam kegiatan karyawan dalam
lingkungan perusahaan. Tindakan untuk mengkoreksi etika seperti ini merupakan
tindakan yang legal karena ini merupakan dasar. Hal ini juga seimbang karena
seorang pelaku bisnis yang etis berusaha untuk membuat keputusan yang menguntungkan
semua pihak karena sebenarnya tidak ada situasi yang benar-benar seimbang. Koreksi
etika juga bisa membuat kita merasakan diri kita sendiri, dengan keputusan yang
melawan rasa benar dan salah akan membuat kita merasa tidak enak. Keputusan-keputusan
tersebut akan merusak harga diri kita. Karena itu seorang pelaku bisnis yang
etis melakukan apa yang pantas dan menguntungkan.
Di bawah
ini adalah beberapa perusahaan global yang paling dihormati:
1. General
Electrical
2. Toyota
3. Protect
& Gamble
4. FedEx
5. Johnson
& Johnson
6. Microsoft
7. Dell
8. Berkshire
Hathaway
9. Apple
Computer
10. Wal-Mart
Perusahaan juga memiliki tingkat pertanggung jawaban
sosial yaitu tanggung jawab sosial, tanggung jawab terhadap pelanggan, tanggung
jawab terhadap investor, tanggung jawab terhadap karyawan dan tanggung jawab
terhadap masyarakat dan lingkungan.
Nickels W. dan McHugh J.S. 1990. Pengantar Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.